Rabu, 27 Juni 2012

MeneRima uPah dalam Berdakwah, Bolehkah ???


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam ajaran Islam dakwah memiliki urgensi yang sangat penting, karena hanya dengan dakwah pulalah syi’ar Islam menyebar ke seluruh penjuru di setiap generasi. Allah pun menjanjikan pahala yang besar bagi para da’i yang berjuang keras dalam medan dakwah walaupun mendapatkan berbagai tantangan dan rintangan.
Allah swt selaku perumus tata nilai Islam (musyari’) dan pencipta manusia (khaliq) tahu pasti keampuhan Islam sebagai kerangka nilai rumusannya yang terakhir untuk memenuhi kebutuhan dunia hingga akhir zaman, dan Dia tahu persis kebutuhan umat manusia tanpa kecuali terhadap tata nilai-Nya.
Adapun hal yang melatarbelakangi penulis untuk mengangkat pembahasan mengenai Hukum Menerima Upah dalam Berdakwah adalah karena ketidaktahuan umat tentang hakikat hukum tersebut, serta adanya golongan-golongan yang berpendapat tidak membolehkan dengan mengutak-atik al-Qur’an dan al-Hadits Nabi saw, inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengerahkan kemampuan untuk mengungkapkan kebenaran dari kitab Allah swt dan sunnah Rasulullah saw.

Selasa, 26 Juni 2012

MeNaRa Nan MuLia


Kini, aku berdiri di atas menara suci
Membawa jiwa, raga dan tugas suci
Aku mengamati diriku sendiri di depan cermin suci
Aku bertanya,,
Sudah pantaskah diriku mengemban tugas suci ini?
Inikah aku?

Lalu aku menuruni menara suci
Kembali ke kehidupan yang tak kumengerti
Tapi aku semakin bimbang
Ditengah keadaan yang meradang
Inikah kegelapan???

Saat itu aku tahu
Semuanya gelap
Jangankan dunia dengan mataharinya
Malam gelap pun tak ada bintang

Senin, 25 Juni 2012

Hukum Berdakwah Melalui Parlemen 'Studi Komparatif antara Abu Muhammad al-Maqdisiy dan Yusuf al-Qardhawiy'


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dalam ajaran Islam, dakwah memiliki urgensi yang sangat penting, karena hanya dengan dakwah pulalah syi’âr Islam menyebar ke seluruh penjuru di setiap generasi. Allah pun menjanjikan pahala yang besar bagi para du’ât yang berjuang keras dalam medan dakwah walaupun mendapatkan berbagai tantangan dan rintangan. Allah swt selaku perumus tata nilai Islam (Musyâri’) dan pencipta manusia (Khâliq) tahu pasti keampuhan Islam sebagai kerangka nilai rumusannya yang terakhir untuk memenuhi kebutuhan dunia hingga akhir zaman, dan Dia tahu persis kebutuhan umat manusia tanpa kecuali terhadap tata nilai-Nya.
Islam adalah agama yang lengkap dan mencakup semua aspek kehidupan. Allah swt tidak menjadikan urusan agama ini sebagai sebuah etika internal khusus untuk orang-orang suci yang mengucilkan diri di dalam sebuah tempat ibadah dan terputus dengan dunia luar, bahkan ayat-ayat al-Quran al-Karîm sangat banyak berbicara mengenai aturan hidup manusia dan syarî’at yang harus ditegakkan. Dan mustahil untuk menegakkan ajaran Islam secara kâffah bila tidak menguasai dunia politik. Karena hakikat Islam itu adalah memimpin peradaban manusia, baik bagi yang beriman kepada Allah swt maupun yang tidak. Sebagaimana firman Allah swt:
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ...
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, “Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya….

Jumat, 08 Juni 2012

Gerakan Kristenisasi Melanda Umat

Permusuhan kaum Yahudi dan Nasrani sangat besar terhadap kaum muslimin, mereka selalu bersatu dalam menghadapi kaum muslimin hanya untuk mengacaukan keimanan kaum muslimin terhadap Islam. Kristenisasi lebih diprioritaskan untuk menjauhkan umat Islam dari agama baru kemudian memurtadkannya, karena misi utama mereka bukan secara langsung menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq. Tujuan mereka adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu. Dan mereka tidak akan berhenti sebelum umat Islam mengikuti agama mereka, sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah swt:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (120)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” {Qs. Al-Baqarah [2]: 120}.

Jumat, 01 Juni 2012

Suka Duka Menjadi Ulama’

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan bahwa ulama adalah orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. Mengenai ketinggian derajat para ulama disebutkan dalam firman-Nya:
...يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (11)
“…Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu (ulama) beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah [58]: 11)
Selain masalah ketinggian derajat para ulama, Al-Quran juga menyebutkan dari sisi karakteristik bahwa para ulama adalah orang-orang yang takut kepada Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam salah satu ayat:
...إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ (28)
“…Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Fathir [35]: 28)
Sedangkan di dalam hadits nabi disebutkan bahwa para ulama adalah orang-orang yang dijadikan peninggalan dan warisan oleh para nabi.
إن العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما وأورثوا العلم…
“Dan para ulama adalah warisan (peninggalan) para nabi. Para nabi tidak meninggalkan warisan berupa dinar (emas), dirham (perak), tetapi mereka meninggalkan warisan berupa ilmu…”(HR Ibnu Hibban dengan derajat yang shahih).

Kamis, 02 Juni 2011

I LiKe pLanet VenuSs..;)

Planet venus bisa dilihat dengan mata telanjang seperti halnya planet merkurius, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Jadi klo’ tidur pagi gak bisa ngliat planet Venus, hhe. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama dari pada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Cincin Planet
Planet venus tidak memiliki cincin, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam. Yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti jupiter, saturnus, uranus, neptunus.

Kamis, 28 April 2011

ANTARA MENULIS DAN BERBICARA

Menulis itu beda dengan bicara, paling tidak menulis itu butuh keterampilan khusus yang harus dipelajari dan sering dilatih. Sementara berbicara mungkin hanya butuh pembiasaan aja. Indera yang dibutuhkan ketika belajar berbicara terdiri dari mata, telinga, dan lidah. Mata itu untuk melihat gerakan yang dilakukan orang yang akan kita contoh untuk bicara, terutama melihat gerakan mulut dan muka. Telinga untuk mendengar kata yang diucapkan, dan lidah berusaha untuk mengikutinya dengan kata yang akan kita keluarkan. Misalnya anak kecil yang sehat dan normal biasanya akan dengan mudah untuk mengikuti. Itu memerlukan pembiasaan sekalian mengasah kemampuan dan reflek tiga indera tadi. Jadi, anak kecil yang pengen belajar bicara itu tidak memerlukan belajar huruf-huruf terlebih dahulu, tidak butuh juga dengan seabrek teori menulis. Ia akan dengan spontan mengikuti setiap huruf yang diucapkan orang lain (entah ibunya, ayahnya, kakaknya, atau temannya dll), dan mereka (termasuk kita) juga bisa belajar bicara tanpa keterampilan yang rumit n mengalir apa adanya.